Biasanya motor-motor kenceng yang turun di liaran maupun di resmi jarang menggunakan speedo meter...entah karna ribet atau kurang simple di lihatnya yang pasti sangat jarang di gunakan.....tentunya hal itu mengundang rasa penasaran orang-orang yang ingin mengetahui seberapa kencang motor tersebut pada top speednya betulkan.....dan juga sulitnya lahan trek lurus yang panjang teutama di kota-kota besar ibu kota dan juga padatnya lalulintas tidak bisa membuat kita mendapatkan top speed yang di inginkan...
Ups jangan pesimis dulu kawan....ternyata secara kalkulasi matematis top
speed sebuah kendaraan dengan melalui beberapa tahap rumus yang di
gunakan....
Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan....
Biasanya kalo mulai masalah hitung-hitungan paling males nih bacanya...hehehe.....tenang sob pelajaran hitungan kita kali ini sangat berkaitan erat dengan hoby yang kita jalani pada dunia otomotif saat ini karna bisa secara langsung kita aplikasikan... berbeda dengan belajar hitung-hitungan waktu SD dan smp...yang kita sendiri belum tau juntrungannya perhitungan tersebut nantinya akan kita gunakan untuk apa bagaimana dan seperti apa ...? yah kebanyakan mikir keburu lupa om...hehehe .....so jika kita bisa menggunakan perhitungan ini pada kondisi hobi kita sekarang.... tentunya selain secara tehnik riset mengalami kemajuan dan secara wawasan kita sendiri pun jadi lebih mantappp. ok lets go kita langsung aja ke topik bahasan....
Seperti kita ketahui transfer energi pengerak pada sebuah mesin/kendaraan di mulai dari pergerakan sebuah => Piston =>setang piston => big end = > kruk as => gigi primer => gigi sekunder => kopling => Main Axle =>pinion gear– wheel gear => Drive Axle => gear depan => .rantai => Gear belakang =>roda belakang...simak contoh gambar di atas.
Untuk itu rumus reduksi dan kecepatan di gunakan untuk mencari perhitungan top speed secara matematis...simak dan perlahan-lahan aja sob biar ga pusing...hehehe
Rumus mencari perbandingan Reduksi total tiap gigi :
Rumus reduksi ( i )
Rumus menghitung kecepatan
Setelah kita mendapatkan rumusanya lalu kemudian kita coba aplikasikan
pada sebuah motor umum atau standar saja sebagai contoh awal yang
datanya telah di dapatkan secara lengkap agar kita bisa mengkoreksi
secara bersama-sama jika terdapat data yang salah :
Diketahui Spesifikasi roda gigi Yamaha Vixion lama :
- Gigi Primer = 73/24
- Gigi Skunder = 42/14
- Ratio : 1st = 34/12
2nd = 30/16
3rd = 30/21
4th = 24/21
5th = 22/23
- Diameter efektif roda = 60 cm = 0.6 m
- Putaran Maximum mesin = 10.000 rpm
Ditanyakan :
Berapa kecepatan motor pada masing-masing giginya ?
Jawab :
yang di cari terlebih dahulu adalah ( i ) = ratio reduksi total tiap gigi ...setelah di temukan kemudian di lanjutkan mencari kecepatanya...begitu dan seterusnya langkah-langkash selanjutnya pada masing-masing perhitungan gigi-giginya....simak baik-baik kawan
Gigi 1 :
Maka kecepatan maksimal gigi 1 adalah = 43,72 km/jam
Gigi 2 :
Kecepatan maksimal gigi 2 adalah = 66,07 km/jam
Gigi 3 :
Kecepatan maksimal gigi 3 adalah = 86,72 km/jam
Gigi 4 :
Gigi 5 :
Kecepatan maksimal di gigi 5 adalah = 129,51 km/jam
Cukup logis bukan hanya dari sebuah data saja kita sudah dapat menyimpulkan sebuah perkiraan yang bisa saja menjadi bahan comparasi pada kondisi real di speedo meter....tentunya hasil perhitungan di atas tidaklah dapat di hitung bersih bahwa perhitungan tersebut adalah benar 100 %....karena masih banyak faktor x di lapangan yang membuat sebuah perhitungan tersebut akan meleset beberpa point di antaranya aerodinamis hempasan udara, kondisi jalan bobot kendaraan dan pengendara dll...nah dari contoh perhitungan menggunakan data motor standar ini...kawan-kawan juga bisa aplikasikan perhitungan ini pada motor-motor korekanya yang telah mengalami modifkasi part terutama penggantian CDI komponen roda giginya seperti ratio,dan primer skunder hingga pada lingkar roda belakang.....
Tanpa bermaksud untuk menggurui kurang lebihnya mohon maaf.
0 komentar:
Post a Comment